Sabtu, 30 Agustus 2008

Kamis, 21 Agustus 2008

TURING KE PANTAI BARON JOGJAKARTA

Minggu 17 Agustus 2008, Rombongan Sragen Thunder Club dengan teman2 dari Surakarta Thunder Club mengadakan turing bersama ke Pantai Baron Jogjakarta. Perjalanan sangat mengasyikan (kata Bro Uut dari Spider Jakarta yang juga ikut), tikungan, tanjakan, turunan semua dilibas dengan nyaman. Pemandangan kiri kanan sangat indah. Melewati lereng pegunungan daerah Gunung Kidul. Derum motor membelah siang itu. Membangkitkan semangat dan adrenalin teman2 semua. Sampai di pantai tak lupa mandi dilaut. Wuih segar sekali, deburan ombak, kibasan angin membuat segala letih lelah hilang. Tak lupa Ladies bikers dari Surakarta TC juga mandi. Seru? Jelas.....

Senin, 11 Agustus 2008

BIKERS SOPAN

Inilah mengapa Bikers kerap dianggap kalangan rendah dan AroganTidak ada api kalau tidak ada Asap. Tidak ada image / stereotipe buruk bila tidak ada kelakuan buruk dari bikers itu sendiri. Menyoal berbagai tindakan indisipliner pengendara sepeda motor di tanah air terutama di kota besar ada baiknya kita mawas diri dan melihat tindakan apa saja yang sering dilakukan bikers itu sendiri dari berbagai sudut pandang. Bedanya Indobikers mengklasifikasikanya tidak dengan UU Lalu Lintas yang sulit dipahami :mrgreen: melainkan segi praktikalitas, keselamatan, psikologis, nekad bin edan :mrgreen: tidak lupa akibat dan korban tindakan tersebut. gimana :-D ?Praktikalitas : Dilakukan tanpa sadar namun sebenarnya pelanggaran * Di lampu merah mengantri di depan garis atau berhenti di depan Zebra cross : Umumnya dilakukan di perempatan. Saat menunggu lampu tanda belok menyala para pengendara motor seringkali numpuk di depan garis pada jalur paling kanan. Akibatnya menghalangi Zebra cross bahkan bila terlalu menumpuk pengendara berhenti diantara jalur busway. Resiko : Tertabrak Busway maupun kendaraan arah berlawanan. Dirugikan : Bikers sendiri * Tujuanya lurus tetapi karena asik selap selip motor bertumpuk di jalur kiri : Efeknya terasa saat berada di perempatan dimana “jalur belok kiri boleh langsung” tertahan. Effek bottle neck pun terjadi. Resiko : Menambah kemacetan. Dirugikan : Seluruh pengguna jalan. * Selap selip diantara kemacetan : Siapa bilang hal itu diperbolehkan dari segi keamanan ? Meski terasa wajar namun sebenarnya hal tersebut beresiko terjadinya tabrakan maupun serempetan antara stang motor dengan kaca spion mobil. Resiko : Menabrak kendaraan lain. Dirugikan : Pengguna kendaraan roda empat * Berteduh di bawah jembatan dikala hujan : Meski alasanya cukup manusiawi, namun akibat bertumpuknya motor yang berhenti dibawah jembatan maka terjadilah effek bottle neck. Resiko : Menyebabkan kemacetan. Dirugikan : Seluruh pengguna jalan Keselamatan : Bukan Pelanggaran Hukum tapi Berbahaya * Piranti keamanan minimum : Memakai helm catok, menggunakan sendal, saat hujan menggunakan jaket hujan berjenis “Hoody alias kupluk”. Memang bukan pelanggaran namun disampin tidak memberi perlindungan maksimal perlengkapan tersebut justru berbahaya bagi penggunanya. Resiko : Kecelakaan sendiri. Dirugikan : Bikers sendiri * Modifikasi tidak sesuai : Memasang ban berukuran kecil misalnya. Terlihat unik dan menarik. Tetapi Effeknya adalah kesetabilan motor berkurang drastis. Akibatnya kendaraan riskan terjatuh. Resiko : Kecelakaan sendiri. Dirugikan : Bikers sendiri * Mengangkut beban berlebih : Umumnya dilakukan oleh tukang Oncom, Krupuk, Es, Delivery Service hingga Jagal Ayam :mrgreen: Mengangkut beban di kanan kiri motor membuat motor tidak stabil. Disamping dapat menutup ruang gerak dan pandangan bikers lainya, amat sulit melakukan recovery saat pengendara tersebut terpaksa melakukan manufer gesit. Resiko : Kecelakaan dan melibatkan bikers lainya Dirugikan : Bikers yang disekitarnya Psikologis : Karena pola pikir dan mental maka terjadilah hal yang tidak diinginkan * Benar salah, Bikers selalu benar : Ini kerap terjadi saat kecelakaan melibatkan motor dengan mobil. Umumnya tanpa pikir panjang pengendara motor di sekelilingnya langsung memalang motornya untuk kemudian menghakimi pengemudi mobil tersebut. Efek kecemburuan sosial kerap dijadikan alasan. Dirugikan : Pengguna kendaraan roda empat. Resiko : Komunitas bikers dianggap kelompok kelas bawah * Memancing dan Terpancing adu kebut di jalanan umum : Biasanya akibat salah seorang bikers melakukan profokasi dengan menggeber gas,kemudian menjadikan lampu lalu lintas sebagai lampu start (ini effek iklan juga) terjadilah adu kebut dadakan. Resiko : Terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dirugikan : Semua pengguna jalan. * Mengintimidasi pengguna jalan lainya : Umumnya dilakukan saat para bikers berkelompok. Melakukan geber geber gas, memaksa kendaraan lain minggir untuk memberikan jalan pada iring iringan konvoi tanpa memperhatikan kondisi lalulintas menjadi penyakit yang sering kambuh. Resiko : Image buruk serta konflik dengan pengguna jalan lainya. Dirugikan : Semua pengguna jalan. Nekad bin Edan :mrgreen: : Artinya disamping melanggar hukum hal ini amat berbahaya * Mengendarai motor melawan arah : Sering terjadi di jalur macet namun bukan jalanan protokol. Lokasinya umumnya dekat pasar. Kerap terjadi pengendara motor mengendarai motor dengan melawan arah. Resiko : Nabrak lah! Dirugikan : Yang pasti bukan pesawat terbang atau kapal laut :mrgreen: * Anak kecil diizinkan bawa motor : Korban paling terkenal adalah almarhum Adi Firansyah. Menabrak motor yang melawan arah, dan dikendarai oleh anak dibawah umur. Alasanya cukup simpel yaitu : Dikendarai di jalur sepi! Resiko : Kecelakaan Fatal Dirugikan : Semua pengguna jalan * Motor masuk jalan tol : Di Singapura boleh, Australia ok, Amerika ngak masalah sayangnya di Indonesia nggak boleh! Resikonya ya ketabrak oleh kendaraan lainya. Resiko : Kecelakaan Fatal. Dirugikan : Pengguna jalan tol * Kanan kiri kosong, trabas lampu merah : Umumnya terjadi setelah jam 12 malam. Begitu melihat kanan kiri kosong. Lampu merah di trabas. Siapa bilang tanpa terlihat oleh anda sebenarnya ada kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Resiko : Kecelakaan Fatal Dirugikan : Pengguna jalan yang terlibat Sayangi Diri Anda, Motor Anda serta Keluarga Anda.Tidak perlu muluk-muluk, tidak perlu berlagak idealis. Toh kita, para bikers hanyalah manusia biasa yang kerap melakukan tindakan khilaf. Sehingga tanpa disadari sering kali kita melakukan pelanggaran yang beresiko membuat kecelakaan. Mengikuti praturan bukan karena takut di tilang, karena ditilang toh tinggal beri uang damai atau datang ke pengadilan untuk kemudian membayar denda, perkara pun selesai. Tetapi pikirkan berapa uang yang harus di tabung untuk membeli motor tersebut. Serta pikirkan tentang keluarga atau orang yang anda cintai yang telah menunggu anda di rumah. Ingat kesehatan dan keselamatan anda tidak bisa dinilai dengan uang. Hanya karena ingin menghemat 100-200 ribu atau lebih cepat 5-10 menit anda mempertaruhakan keselamatan anda dan keluarga anda. Ingat keselamatan adalah yang utama. Safety firs bro :mrgreen: sumber : http://ducatimonster.wordpress.com/ (http://ducatimonster.wordpress.com/)

SRAGEN THUNDER CLUB

Foto saya
SRAGEN, JAWA TENGAH, Indonesia
Berdiri sejak 2006. Resmi punya pengurus 29 Juni 2008.